KONSEP ADMINITRASI DAN SUPERVISI UNTUK
MENINGKATKAN KESUKSESAN GURU
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas UAS Mata
Kuliah
Dosen Pengampu: Martin Amnillah,M.Pd
Disusun oleh:
NUR EDI ( 2113540 )
SEMESTER III PAI B
PRODI
PENDIDIKAN ISLAM ISLAM
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NADLATUL ULMA’
TEMANGGUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan zaman,
sekarang bayak dominasi status sebagai guru muda yang artinya guru-guru
sekarang banyak guru yang usianya masih muda.
Profesi guru bukan haya sekedar
penyaluran hobi atau sebagai perkerjaan sambilankan tetapi merupakan pekerjaan
yang harus ditekuni untuk mewujudkan guru yang sukses dan bisa mencipakatan
prestasi pada peserta didik yang telah di ampu pada saat pembelajaran
berlangung.
Upaya peningkatan mutu guru dan
pendidikan guru sudah sejak lama menjadi komitmen Depatemen Pendidikan
Nasional. Salah satunya sasaran upaya tersebut adalah meningkatakan kemampuan
guru dalam merencakan dan melaksanaka pembelajaran.[1]
Dalam ini akan membicarakan suatu masalah proses belajar mengajar antara
lain apa yang terjadi di dalam diri seseorang yang melakukan kegiatan balajar;
apa yang harus terjadi di kelilinng seseorang yang sedang belajar itu, agar
terjadi suatu proses dalam dirinya.[2]
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja
pergertian dari Supervisi dan Adminitrasi ?
2.
Bagaimana
Tujuan Supervisi?
3.
Bagaimana
Konsep Supervisi dan Adminitrasi?
4.
Bagiman Perbedaan
Antara Supervisi dan Adminitrasi ?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Pembaca
bisa mengetahui pengertian dari Supervisi dan Adminitrasi.
2.
Pembaca
bisa mengetahui Tujuan dari supervisi.
3.
Pembaca
bisa mengetahui Konsep Adminitrsi dan Supervisi.
4.
Pembaca bisa
mengetahui Perbedaan Adminitrsi dan Supervisi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Supervisi dan Adminitrasi
Administrasi berasal
dari bahasa Yunani yaitu administrare yang artinya pengabdian atau
pelayanan. Terdapat dua pengertian administrasi yaitu dalam pengertian
yang sempit, administrasi ialah suatu kegiatan penyusunan dan pencatatan sebuah
data dan informasi dengan sistematis yang bertujuan untuk menyediakan berbagai
keterangan dan juga memudahkan untuk memperolehnya kembali baik sebagian atau
keseluruhan. Sedangkan dalam arti yang luas, administrasi adalah suatu
kegiatan berkaitan dengan kerja sama yang dilakukan oleh suatu kelompok
berdasarkan pembagian tugas atau kerja dengan mendayagunakan seluruh sumber
daya yang dimiliki untuk menggapai tujuan tertentu. Untuk lebih jelasnya dapat
kita simak berikut ini pengertian administrasi menurut beberapa ahli.
1. Soewarno Handayaningrat
Mengungkapkan bahwa administrasi adalah kegiatan
ketatausahaan yang terdiri dari berbagai kegiatan seperti pembukuan baik
penghitungan, pencatatan atau yang lainnya dengan tujuan untuk menyediakan
informasi yang dibutuhkan. Sedangkan dala arti yang sempit, menurutnya
administrasi merupakan kegiatan catat mencatat atau pembukuan, surat menyurat
atau lainnya yang berkaitan dengan ketatausahaan.
2. W.H.Evans
Administrasi merupakan fungsi yang berkaitan dengan manajemen dan pengarahan segala tahap operasi perusahaan yang berkenaan dengan pengolahan keterangan, komunikasi dan juga ingatan organisasi.
Administrasi merupakan fungsi yang berkaitan dengan manajemen dan pengarahan segala tahap operasi perusahaan yang berkenaan dengan pengolahan keterangan, komunikasi dan juga ingatan organisasi.
3. Ulbert
Menurutnya
administrasi ini merupakan istilah lain dari tata usaha dimana sebagian
penyusunan dan pencatatan data serta informasi secara sistematis baik internal
atau eksternal dengan tujuan menyediakan keterangan dan memudahkan dalam
memperoleh data baik sebagian maupun secara menyeluruh.
4. George Terry.
Mengemukakan
bahwa administrasi merupakan sebuah proses perencanaan, pengendalian,
pengorganisasian, dan penggerakkan kepada orang-orang yang melaksanakannya
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
5. William Leffingwell dan Edwin Robinson
Administrasi
merupakan salah satu cabang ilmu manajemen yang mengenai pelaksanaan pekerjaan
kantoran secara efesien, dimana dan kapan pekerjaannya harus dilaksanakan.
6. Arthur Grager
Administrasi
merupakan fungsi dari tata penyelenggaraan pada komunikasi dan pelayanan dalam
sebuah organisasi.
7. Sondang Siagian
Administrasi
ialah keseluruhan rangkaian dari proses kerjasama antara beberapa orang yang
didasarkan pada asas rasionalitas untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
8. The Liang Gie
Administrasi
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan suatu kelompok berkenaan dengan
hubungan kerjasama dalam mencapai tujuan tertentu.[3]
Sedangkan Pengertian
supervisi pendidikan itu sendiri adalah
secara Istilah supervisi berasal dari
bahasa Inggris yang terdiri dari dua akar kata, yaitu super yang artinya “di
atas”, dan vision mempunyai arti “melihat”, maka secara keseluruhan supervisi
diartikan sebagai “melihat dari atas”. Dengan pengertian itulah maka supervisi
diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah
sebagai pejabat yang berkedudukan di atas atau lebih tinggi dari guru untuk
melihat atau mengawasi pekerjaan guru.
Dalam pengertian lain, Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Dengan demikian hakekat supervisi pendidikan adalah suatu proses bimbingan dari pihak kepala sekolah kepada guru-guru dan personalia sekolah yang langsung menangani belajar para siswa, untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar para siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar yang semakin meningkat. Disamping itu juga memperbaiki situasi bekerja dan belajar secara efektif, disiplin, bertanggung jawab dan memenuhi akuntabilitas.
Dalam pengertian lain, Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Dengan demikian hakekat supervisi pendidikan adalah suatu proses bimbingan dari pihak kepala sekolah kepada guru-guru dan personalia sekolah yang langsung menangani belajar para siswa, untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar para siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar yang semakin meningkat. Disamping itu juga memperbaiki situasi bekerja dan belajar secara efektif, disiplin, bertanggung jawab dan memenuhi akuntabilitas.
Sedangkan yang melakukan
supervisi disebut supervisor. Bimbingan di sini mengacu pada usaha yang
bersifat manusiawi serta tidak bersifat otoriter. Memperbaiki situasi bekerja
dan belajar secara efektif terkandung makna di dalamnya bekerja dan belajar
secara disiplin, tanggung jawab, dan memenuhi akuntabilitas. Jadi seorang
pendidik itu tidak hanya mendidik dan mengajar akan tetapi dia juga harus masih
belajar bagaimana cara-cara mendidik yang baik dan benar. Sehingga makna bahwa
belajar tidak mengenal umur itu memang harus direalisasikan.[4]
B.
Tujuan Supervisi dan Adminitrasi.
Tujuan supervisi pendidikan adalah
perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti
bahwa tujuan supervisi pendidikan tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar
guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru kesuksean
guru dalam mengajara, termasuk di dalamnya pengadaan
fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu
pengetahuan dan keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam
hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat
pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran. Supervisi yang baik
mengarahkan perhatiannya pada dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar
serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan. Fokusnya bukan
pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi semua orang seperti guru-guru,
para pegawai, dan kepala sekolah lainnya adalah teman sekerja yang sama-sama
bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kegiatan belajar
mengajar yang baik, Secara
nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah:
1.
Membantu guru melihat dengan
jelas tujuan-tujuan pendidikan
2.
Membantu guru dalam
membimbing pengalaman belajar murid.
3.
Membantu guru dalam
menggunakan alat pelajaran modern.
4.
Membantu guru dalam
menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri.
5.
Membantu guru dalam
menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar.
6.
Membantu guru dalam
memenuhi kebutuhan belajar murid.
7.
Membantu guru dalam membina reaksi
mental atau moral kerja guru dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan
mereka.
8.
Membantu guru baru di sekolah
sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya.
9.
Membantu guru agar lebih mudah
mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan cara-cara menggunakan
sumber-sumber yang berasal dari masyarakat.
C.
Konsep Adminitrsi Dan Supervisi
1.
Konsep Adminitrsai.
Berbagai rumusan telah di kemukakn
yang kadang-kandang satu denga yang lainya saling bertentangan, berbeda baik
secara gradua maupun secara prinsipil, Salah satu rumusan yang telah di
kemukakan oleh Sondang S. Dalam rumusan tersebut terdiri dari lima konsep pokok
yaitu :
a)
Adminitrsi sebagai suatu proses
keseluruhan;
b)
Manusia yang terlibat dalam proses
adminitrasi;
c)
Proses adminitrasi senatiasa
bertujuan;
d)
Pada prisipnua adminitrasi
dilaksanakan dalam bentuk kerjasama;
e)
Proses adminitrsi memerlukan
dukungan dukungan peralatan dan perlengkapan.[6]
2.
Konsep Supervisi
Konsep dalam
supervisi dapat dipahami di bawah ini karena ungkapan-ungkapan akan
menggambarkan ciri-ciri supervisi dalam arti sebenarnaya.
a)
Supervisi adalah perbaikan
pengajaran;
b)
Supervisi memudahkan para siswa
belajar.
c)
Supervisi digunakan untuk menentukan
kegiatan-kegiatan mempelajari atau memperbaiki kondisi-kondisi lingkungan
belajar dan pertumbuhan para siswa dan guru;
d)
Fungsi utama supervisi untuk
membantu situasi belajara bagi siswa;
e)
Supervisi adalah proses penyuluhan
orang-orang dengan cara yang keratif dalam memecahkan masalah, baik masalah
perorangan maupun bersama.[7]
D.
Perbedaan Adminitrasi Pendidikan Dan
Supervisi Pendidikan
Admintrasi dan supervisi adalah dua bidang tugas dalam penyelenggaran
pendidikan yang saling membutuhkan dalam usaha meningkatakan pelayanan
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif, perbedaan hanya
pada tiga jenis yaitu :
1.
Persiapan
berbeda dengan pelasanaan.
Adminitrasi hanyalah berkenaan dengan semual perilaku yang bertalian
semua tugas yang memungkintan diselengarakan, sedangkan Supervisi berkenaan
dengan semua perilaku tentang pelaksanaa
2.
Otoritas
bertentangan dengan pelayanan.
Pendekatan yang menbedakan antara adminitrasi dan supervisi adalah bahwa
titi berat adminitrasi pada otoritas, sedangkan supervisi menekan pada
pelayanan ( service ).
3.
Keseluruhan
dan bagian-bagian
Bahwa adminitrasi merupakan keseluruhan upaya pengelolaa sekolah,
sedangkan supervisi merupakan bagian dari upaya tersebut yang didelegasikan
kepada orang/pihak lain oleh adminitrasi.[8]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adminitrasi dan supervisi merupakan
dua bidang tugas dalam penyelenggaraan pendidikan yang saling membutuhkan dalam
usaha meningkatkan kesukesan pendidikan untuk memcapai tujuan secara efektif.
Pada umumnya keseuksesan dalam pengajagaran
sangan dipengarui kegaiatan mengajara dan supervisi ini sangat membantu untuk
meperbaiki atau membenari apa kekurangan dalam pengajaran agar bisa
mensukseskan proses belajar mengajar terutapa pada peserta didik yang diampu.
Perbedaan antara adminitrasi dan
supervisi tampak dalam tiga jenis pendekatan yaitu pertama Persiapan berbeda dengan pelasanaan kedua Otoritas
bertentangan dengan pelayanan ketiga Keseluruhan dan bagian-bagian
Daftar
Pustaka
Aqib Zaenal, ( 2010 ), Proposonialisme Guru dalam Pembelajaran, Surabaya
: Insan Cendikia
Hamalik Oemar, (2007), Manajemen
Pengembangan Kurikulum, Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Rooijakkers,
( 2010 ), Mengajar Dengan Sukser,
Jakarta : PT.Gramedia
Moh Rifai, ( 1982 ), Supervisi Pendidikan, Bandung: Jemmars
Danim
Sudarman, ( 2012 ), Profesi Kependidikan, Bandung : ALFABETA
[6] Hamalik Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum. ( Bandung ; PT
Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 50
[7] Hamalik Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum. (
Bandung ; PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 64-65
[8] Hamalik Oemar, Manajemen Pengembangan
Kurikulum. ( Bandung ; PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 65
Komentar
Posting Komentar